Sabtu, 23 Agustus 2014

Kurang Bersahabat Dengan Sambal

Kemarin pas dalam perjalanan ke luar negeri, ada kawan yang membawa bekal sambal. hi hi hi. Kejadian ini bukan sekali dua kali tetapi beberapa kali. Ternyata ada banyak orang Indonesia yang kalau makan harus dengan sambal. Yang menjadi masalah, sambalnya juga sambal yang ada di Indonesia. Jadi mereka harus berbekal sambal dari Indonesia.
Saya sendiri agak iri melihat orang yang bisa makan dengan sambal. Masalah saya, perut saya agak sensitif terhadap sambal. Saya sendiri sebetulnya suka dengan bau dan rasa sambal. Kalau mau makan yang berbau sambal, terpaksa buat sendiri. Habis bagaimana lagi? Kalau nekad makan sambail, perut langsung berontak.
Entah kapan perut saya mulai sensitif terhadap sambail, karena waktu kecil rasanya biasa-biasa saja. Makan tahu dengan cabe rawit itu biasa dan tidak apa-apa. Sekarang kok jadi agak manja nih perutnya. hi hi hi. Mungkin faktor usia ya? (Ini alasan yang paling mudah digunakan kalau tidak menemukan alasan lain yang lebih logis. hi hi hi.)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar